HARI KIAMAT
Hari Akhir atau hari kiamat merupakan hari binasa atau hancurnya alam semesta
secara total.Iman kepada Hari kiamat adalah rukun iman yang kelima dan menjadi
satu kesatuan keimanan utuh.beriman kepada hari akhir adlaah mempercayai dan
menyakini sepenuh ahti bahwa alam semesta ini suatu saat akan berakhir dan
mengalami perubahan yang dahsyat sebagai
tanda berakhirnya kehidupan dunia yang fana dan dimulainya kehidupan akhirat yang kekal.Disebut hari akhir karena tidak ada lagi hari sesudahnya, Kedatangan hari kiamat besifat pasti.Pengetahuan tentang hari kiamat adalh milik Allah swt.
tanda berakhirnya kehidupan dunia yang fana dan dimulainya kehidupan akhirat yang kekal.Disebut hari akhir karena tidak ada lagi hari sesudahnya, Kedatangan hari kiamat besifat pasti.Pengetahuan tentang hari kiamat adalh milik Allah swt.
Sebagaimana firmannya yang Artinya:
“Dan sungguh (hari) kiamat itu pasti
datang,tidak ada keraguan padanya ; dan sungguh Allah akan membangkitkan
siapapun yang di dalam kubur.”(Q.S. Al-Hajj/22: 7).
Adapun tanda tanda kiamat besar antara lain :
Adapun tanda tanda kiamat besar antara lain :
1.
Munculnya Imam Mahdi
Imam Mahdī (Arab الإمام المهدي,
Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu") adalah seorang
muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua
kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya
dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat
diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi
petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin",
sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".
Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di
bawah, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya
pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam
Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah.
“Andaikan dunia
tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus
padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya
serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan
kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan
penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
Dalam sebuah hadits Rasullullah mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.
Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah
hadits Rasulullah SAW memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi.
Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah
menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena sosial dan
fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri dewasa ini.
“Aku kabarkan
berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika
banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi
dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan
kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di
akhir zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan
Jabriyyan (Para Penguasa Zalim) yang telah lama bercokol di berbagai
negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan
manusia kepada sesama manusia.
Dalam hadits lain diterangkan dalam
sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani. Telah bersabda Rasulullah
SAW:
“Sungguh, bumi
ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman
serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang
laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya
seperti nama bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan
kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman
dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari
tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari
tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8
tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”
Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi adalah
sebagai berikut, Telah bersabda Rasulullah SAW:
"Pada
akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan
melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan
menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam
Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh
wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang
perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya
sebagai berikut:
Telah
bersabda Rasulullah SAW:
“ Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang
dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran,
sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan
kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu
Dawud dan al-Hakim) ”
“ Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”
Lelaki keturunan Nabi Muhammad SAW tersebut adalah Imam Mahdi. Ia
akan diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan
penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...! Beliau
tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui perjalanan
tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah atau melalui meja
perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi dengan mengandalkan
sekedar ”permainan kotak suara”..!
Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Rasullulah SAW dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.
Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Rasullulah SAW dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.
Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi
Para ulama
membagi tanda-tanda Akhir Zaman (kiamat) menjadi dua. Ada tanda-tanda Kecil dan
ada tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda Kecil jumlahnya sangat banyak
dan datang terlebih dahulu. Sedangkan Tanda-tanda Besar datang kemudian
jumlahnya ada sepuluh.
Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal.
Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus datang
terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat dengan
tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya Imam Mahdi
ke muka bumi.
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda
sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:
Telah bersabda Rasullah SAW:
“ Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga
apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian
tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada
pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan
tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan
tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu
Majah)
Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:
“ Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya.
Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau
lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu
keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju
baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi
ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir,
maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang
pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara
mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan
ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada
dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat
yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda.
Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat
mereka masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka
diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka
telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR.
Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti
akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara
untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang
pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam
(Palestina) ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan
dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad)
Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di
ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup dewasa ini
sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang bermunculan. Praktis hampir
seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang disebutkan oleh Rasulullah sudah muncul
semua di zaman kita.
2. Turunnya Nabi Isa
Bagaimana dan kapan Nabi Isa
turun ke Bumi ?
Setelah
Dajjal muncul dan melakukan perusakan dan penghancuran di muka bumi, Allah
mengutus Isa ‘alaihissalam untuk turun ke bumi turun di menara putih di timur
Damsyiq, Siria. Beliau mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras
dan za’faran; beliau taruh kedua telapak tangan beliau di sayap dua orang
Malaikat. Bila beliau menundukkan kepala, meneteslah / menurunlah rambutnya,
dan bila diangkat kelihatan landai seperti mutiara. Dan tidak ada orang kafir
yang mencium nafasnya kecuali akan mati, dan nafasnya itu sejauh pandangan
matanya.
Beliau akan turun pada kelompok yang diberi pertolongan oleh Allah
yang berperang untuk menegakkan kebenaran dan bersatu-padu menghadapi Dajjal.
Nabi Isa as. turun pada waktu sedang diiqamati shalat, lantas beliau shalat di
belakang pemimpin kelompok itu. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Ketika Allah telah mengutus al-Masih Ibnu
Maryam, maka turunlah ia di menara putih di sebelah timur Damsyiq dengan
mengenakan dua buah pakaian yang dicelup dengan waras dan za’faran, dan kedua
telapak tangannya diletakkannya di sayap dua Malaikat; bila ia menundukkan
kepala maka menurunlah rambutnya, dan jika diangkatnya kelihatan landai seperti
mutiara. Maka tidak ada orang kafirpun yang mencium nafasnya kecualipasti
meninggal dunia, padahal nafasnya itu sejauh mata memandang. Lain Isa mencari
Dajjal hingga menjumpainya dipintu Lud, lantas dibunuhnya Dajjal. Kemudian Isa
datang kepada suatu kaum yang telah dilindungi oleh Allah dari Dajjal, lalu Isa
mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga.
“
Ibnu Katsir berkata, “Inilah yang termasyhur mengenai tempat
turunnya Isa, yaitu di menara putih bagian timur Damsyiq. Dan dalam beberapa
kitab saya baca beliau turun di menara putih sebelah timur masjid Jami’
Damsyiq, dan ini rupanya pendapat yang lebih terpelihara. Karena di Damsyiq
tidak dikenal ada menara di bagian timur selain di sebelah Masjid Jami’ Umawi
di Damsyiq sebelah timur. Inilah pendapat yang lebih sesuai karena beliau turun
ketika sedang dibacakan iqamat untuk shalat, lalu imam kaum Muslimin berkata
kepada beliau, “Wahai Ruh Allah, majulah untuk mengimami shalat.” Kemudian
beliau menjawab, “Anda saja yang maju menjadi imam, karena iqamat tadi
dibacakan untuk Anda.” Dan dalam satu riwayat dikatakan bahwa Isa berkata,
“Sebagian Anda merupakan amir (pemimpin) bagi sebagian yang
lain, sebagai penghormatan dari Allah untuk umat ini.”
Kiamat di Ambang Pintu
Masa tinggal Isa di bumi setelah turun dari langit menurut riwayat
adalah selama tujuh tahun, dan menurut sebagian riwayat yang lain lagi selama
empat puluh tahun. Setelah itu wafat pula Imam Mahdi dan Al Qahthani yang
melanjutkan kepemimpinannya. Tidak lama setelah itu, terbitlah matahari dari
barat dan binatang melata yang keluar dari perut bumi yang memberikan tanda
kufur dan iman atas setiap manusia. Ketika itu setiap mukmin segera mengetahui
bahwa itulah detik detik kemunculan angina lembut dari yaman yang akan mencabut
nyawa setiap mukmin. Setelah itu, tidak seorangpun manusia yang masih memiliki
keimanan kecuali akan menemui ajalnya. Ketika seluruh penduduk manusia tidak
lagi menyebut Allah, itulah kondisi seburuk-buruk manusia, dan kepada merekalah
kiamat akan terjadi. Wallahu a’lam bish shawab
3.
Munculnya
Asap (ad-Dukhan)
Tanda-tanda hari kiamat kubra yang berikutnya adalah munculnya asap. Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ (10) يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ. الدخان: 10-11
Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. (ad-Dukhan: 10-11)
Ayat ini merupakan ancaman kepada kaum musyrikin Quraisy khususnya dan orang-orang kafir umumnya bahwa Allah subhabahu wa Ta’ala akan menurunkan adzab kepada mereka berupa asap yang akan menutupi mereka seluruhnya.
Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang asap di dalam ayat tersebut, apakah yang akhirnya menimpa kaum Quraisy ketika itu berupa panas dan kemarau panjang serta kelaparan? atau asap yang akan datang sebagai tanda hari kiamat yang besar yang disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih?
Di antara mereka yang berpendapat dengan pendapat pertama adalah Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu. Ketika ada seorang dari negri Kindah menyatakan tentang asap yang akan datang pada hari kiamat yang akan memekakan telinga-telinga kaum munafiqin dan membutakan mata-mata mereka, beliau marah sambil berkata:
مَنْ عَلِمَ شَيْئًا فَلْيَقُلْ بِهِ وَمَنْ لَمْ يَعْلَمْ فَلْيَقُلْ: اللهُ أَعْلَمُ، فَإِنَّ مِنَ الْعِلْمِ أَنْ يَقُوْلَ لِمَا لاَ يَعْلَمُ لاَ يَعْلَمُ. فَإِنَّ اللهَ قاَلَ لِنَبِيِّهِ: قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُتَكَلِّفِينَ .
Barangsiapa yang memiliki ilmu maka katakanlah! Dan barangsiapa yang tidak memiliki ilmu maka katakanlah: ‘Allahu a’lam!” Karena sesungguhnya termasuk ilmu adalah ucapan orang pada apa yang dia tidak tahu: “aku tidak tahu”. Sesungguhnya Allah telah mengatakan kepada nabi-Nya: ((“Katakanlah (hai Muhammad): “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dakwahku; dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan (memaksakan diri”)).
Kemudian Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Sesungguhnya kaum Quraisy tidak mau menerima Islam, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan atas mereka:
أَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَيْهِمْ بِسِنِيْنَ كَسِنِيْ يُوْسُفَ.
Ya Allah tolonglah aku untuk mengalahkan mereka dengan kelaparan seperti yang terjadi pada zaman nabi Yusuf. (HR. Bukhari dalam Kitab Tafsir dan Muslim dalam Shifatul Qiyaamah).
Maka terjadilah kemarau panjang dan kelaparan, hingga sebagian mereka binasa dan sebagian lainnya memakan bangkai-bangkai dan tulang-tulang. Ketika itu setiap orang melihat seakan-akan di antara langit dan bumi ada asap. (Atsar riwayat ad-Darimi juz 1/62; Ibnu Abdil Barr dalam Jami’ Bayaanil Ilmi, juz 2/51; Baihaqi dalam al-Madkhal no. 797; al-Khathib al-Baghdadi dalam al-Faqiih wal Mutafaqih; melalui nukilan Hilyatul Alimi al-Mu’allim, hal. 59)
Pendapat ibnu mas’ud radhiallahu ‘anhu ini sesuai dengan konteks ayat di atas yang mengancam kaum Musyrikin Quraisy. Namun demikian, tidak menafikan ancaman umum kepada seluruh orang-orang kafir dan musyrikin dengan asap yang turun menjelang hari kiamat kelak. Karena dalil-dalil yang shahih tentang tanda-tanda kiamat kubra sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah di antaranya adalah munculnya ad-dukhan (asap).
Kemarahan yang diucapkan oleh Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu di atas bukanlah karena beliau menafikan munculnya asap menjelang hari kiamat, tetapi karena beliau mengerti orang tersebut berbicara tanpa ilmu dengan mengatakan bahwa asap tersebut dapat membutakan mata dan memekakan telinga. Karena dalam riwayat lain, Ibnu Mas-’ud mengatakan ada dua asap, salah satunya telah terjadi dan yang lain akan datang menjelang hari kiamat.
Dalam hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بَادِرُوا بِاْلأَعْمَالِ سِتًّا طُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوِ الدُّخَانَ أَوِ الدَّجَّالَ أَوِ الدَّابَّةَ أَوْ خَاصَّةَ أَحَدِكُمْ أَوْ أَمْرَ الْعَامَّةِ . رواه مسلم في الفتن وأشرط الساعة
Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya enam perkara: terbitnya matahari dari arah barat, datangnya asap, munculnya Dajjal, keluarnya ad-Dabbah (binatang yang dapat berbicara), kematian atau datangnya hari kiamat yang merata. (HR. Muslim dalam al-Fitan wa Asyrathu as-Sa’ah).
4.
Munculnya Dajjal
An-Nawwas bin
Sim’an r.a berkata: Pada suatu pagi Rasulullah s.a.w menyampaikan hal ehwal
Dajjal. Kadang-kadang suara baginda terdengar mendatar dan kadang-kadang keras,
sehingga kami mengira Dajjal berada di sekitar kebun Madinah. Ketika kami
kembali, baginda mengetahui ada sesuatu yang sedang kami fikirkan. Baginda
bertanya: Ada apa dengan kalian? Kami menjawab: Wahai Rasulullah s.a.w, pagi
tadi engkau menyebut perihal Dajjal, kadang-kadang suaramu terdengar mendatar
dan kadang-kadang keras, sehingga kami mengira Dajjal berada di sekitar kebun
yang ada di sini. Baginda bersabda: Bukan Dajjal yang paling aku takutkan akan
memperdayai kalian, sebab jika Dajjal muncul di saat aku masih hidup, maka aku
akan mengatasinya langsung dan menjaga kalian darinya. Dan jika ia
muncul ketika aku telah tiada, maka setiap orang akan dapat mengatasinya dengan
mudah, Allah lah yang akan mengambil perananku untuk menjaga setiap muslim.
Sesungguhnya
saat muncul, Dajjal adalah seorang pemuda berambut sangat kerinting,
matanya menonjol keluar, seperti mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan.
Barangsiapa di antara kalian yang melihatnya, maka hendaknya membacakan
ayat-ayat pertama surah Al-Kahfi. Ia muncul di sebuah jalan yang terletak
antara Syam dan Iraq, lalu membuat kerosakan di kanan dan di kiri. Wahai
hamba-hamba Allah, bertahanlah.
Kami bertanya:
Wahai Rasulullah, berapa lama dia tinggal di bumi? Baginda menjawab: Empat
puluh hari. Sehari seperti setahun, sehari lagi seperti sebulan, sehari lagi
seperti seminggu dan hari-hari yang lainnya sana seperti hari-hari yang biasa
kamu alami. Kami berkata: Wahai Rasulullah, tentang satu hari yang sama seperti
setahun, apakah kami cukup melakukan solat seperti hari biasa (lima kali
sepanjang tahun)? Baginda menjawab: Tidak, akan tetapi perkirakanlah jarak
waktunya.
Kami berkata:
Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatan perjalanan Dajjal di bumi? Baginda
menjawab: Seperti hujan yang ditiup angin. Dajjal mendatangi sesuatu kaum dan
mengajak mereka agar menjadi pengikutnya. Mereka pun beriman dengannya dan mahu
menjadi pengikutnya. Saat itu juga Dajjal menyuruh awan untuk menurunkan hujan
, maka turunlah hujan, dan menyuruh bumi untuk menumbuhkan tanam-tanaman
sehingga haiwan-haiwan peliharaan kaum tersebut bertambah besar, susunya bertambah
banyak dan badannya bertambah gemuk.
Kemudian Dajjal
mendatangi kaum yang lain, dia mengajak mereka agar menjadi pengikutnya, tapi
mereka menolak. Setelah Dajjal meninggalkan mereka, maka pada pagi harinya
tanah mereka menjadi kering dan harta mereka musnah. Dajjal melewati tempat
peninggalan yang lama, lalu berkata: Keluarkanlah harta yang terpendam di
tanahmu! Maka keluarlah harta Qarun yang terpendam di dalamnya dan mengikuti
Dajjal seperti lebah-lebah jantan yang mengikuti ratunya.
Setelah itu Dajjal
memanggil seorang anak muda belia, lalu menebaskan pedangnya ke arah tubuh
pemuda tersebut hingga terbelah menjadi dua dengan tepat sekali. Setelah pemuda
itu dihidupkan kembali, Dajjal memanggilnya lagi dan mengajaknya agar menjadi
pengikutnya. Sang pemuda hanya menghadap kepadanya dengan wajah yang tampak
tegar dan ketawa. [Dalam hadith lain dikisahkan bahawa setelah pemuda itu
dihidupkan, maka dia lebih yakin bahawa Dajjal itu pembohong yang besar lalu
diberitahu kepada orang ramai akan siapa Dajjal. Pemuda itu akhirnya
dicampakkan ke dalam kobaran api yang disangkakan oleh pengikut Dajjal adalah
neraka, padahal pemuda itu masuk syurga].
Dalam keadaan
seperti itulah Allah Ta’ala mengirimkan Isa a.s putera Maryam. Isa
turun di Manarah Baidha’ yang terletak di sebelah timur Kota Damaskus dengan
memakai dua pakaian yang dicelup. Dia meletakkan tangannya di
celah-celah sayap dua malaikat. Jika Isa menundukkan kepalanya, maka
titik-titik air jatuh darinya dan apabila mengangkat tegak kepalanya, maka
bercucurlah air darinya seperti butir-butir mutiara yang jatuh.
Setiap orang
kafir yang merasakan hembusan nafasnya akan mati padahal hembusan nafasnya
menyebar sejauh mata memandang. Isa mengejar Dajjal sampai menemukannya
di daerah Bab Ludd dan membunuhnya di sana. Kemudian Isa mendatangi
suatu kaum yang telah dijaga oleh Allah dari kejahatan Dajjal. Isa mengusap
wajah mereka dan menerangkan kedudukan-kedudukan mereka di syurga. Dalam
keadaan seperti itu Allah mewahyukan kepada Isa a.s: “Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan
hamba-hambaKu (manusia) yang sangat kuat sehingga tidak ada yang sanggup
berperang melawan mereka. Kerana itu, bawalah hamba-hambaKu yang taat ke gunung
Thur dan berlindunglah di sana.”
5.
Munculnya Yakjuj Makjuj
Allah
mengeluarkan Yakjuj dan Makjuj. Mereka bergerak dengan cepat dari segala arah. Kelompok mereka yang berada di garis
depan melewati danau Thabariyah dan meminum airnya. Ketika kelompok di garis
belakang tiba, mereka berkata: Sebelumnya danau ini masih penuh dengan air.
Nabi Isa dan para
pengikutnya dikepung. Keadaan mereka semakin memprihatinkan sehingga satu
kepala lembu yang ada di tangan mereka lebih berharga dari seratus dinar yang
ada di tangan kalian saat ini. Nabi Isa a.s dan para pengikutnya berdoa
kepada Allah Ta’ala. Maka Allah menjadikan ulat pada leher Yakjuj dan Makjuj
sehingga esoknya mereka semua mati sekaligus.
Isa a.s dan
para pengikutnya turun dari gunung, tapi seluruh tempat di daerah tersebut
penuh dengan mayat dan menyebarkan bau busuk yang menyengat. Nabi Isa a.s dan
para pengikutnya berdoa kepada Allah Ta’ala, maka Allah mengirimkan
burung-burung besar seperti leher unta yang mengambil mayat-mayat bangsa Yakjuj
dan Makjujdan melemparkannya di tempat-tempat yang dikehendaki Allah. Lalu
Allah menurunkan hujan yang sangat deras dan meliputi seluruh kota dan
pendalaman sehingga tanah menjadi bersih dan licin. Kemudian dikatakan kepada
bumi: Keluarkanlah buahmu dan kembalikan berkahmu.
Di masa itu
sekelompok masyarakat boleh memakan buah delima dan menggunakan kulitnya untuk
melindungi kepala dari sengatan matahari. Susu pun menjadi berkah sehingga susu
seekor unta cukup untuk diminum oleh sekelompok masyarakat. Susu seekor lembu
cukup untuk diminum oleh satu kabilah (suku) dan susu seekor kambing cukup
diminum oleh sekelompok keluarga besar. Dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba
Allah mengirimkan angin yang sangat menyegarkan dan menghembus di bawah ketiak
mereka. Bersamaan dengan hembusannya, Malaikat mencabut nyawa setiap orang
mukmin dan muslim, sehingga yang tersisa di bumi adalah orang-orang yang
bergelumang dengan dosa. Mereka biasa berzina di tempat terbuka seperti keldai.
merekalah yang mengalami kejadian Hari Kiamat.
(Hadith Riwayat
Muslim)
6. Keluarnya Dabbah dari Makkah
Benarkah dabbah akan muncul di Kota Suci Makkah?
Foto: constructionweekonline.com.
REPUBLIKA.CO.ID
– Riwayat lain yang diceritakan dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari mengatakan,
“Rasulullah SAW mendatangi kami dari sebuah kamar, sementara kami tengah
membicarakan mengenai hari kiamat.”Mendengar hal itu, maka beliau bersabda, “Kamu tidak akan menyaksikan terjadinya hari kiamat, sampai kamu menyaksikan sepuluh macam ayat (tanda-tanda), yaitu; terbitnya matahari dari barat, keluarnya dukhan (asap tebal), keluarnya dabbah, keluarnya Yakjuj dan Makjuj, keluarnya Isa putra Maryam, keluarnya dajjal, keluarnya tiga buah sumber air;”
“Sebuah di maghrib, sebuah Masyriq, dan sebuah di semenanjung Arab, serta munculnya api dari jantung Kota Aden di mana api itu menggiring atau mengumpulkan manusia. Dia menginap bersama mereka di tempat mereka menginap dan beristirahat siang bersama mereka di tempat mereka beristirahat siang.”
Demikian riwayat Imam Muslim dan Ahlus Sunan. Imam Tirmidzi mengatakan hadis itu hasan sahih. (Tafsir Alquran Al-Adzim: 374, Surah An-Naml).
Riwayat yang senada dengan itu juga menceritakan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Akan keluar dabbah bumi dengan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman. Lalu dia mencap hidung orang kafir dengan cincin itu, dan menyingkap sinar wajah orang mukmin dengan tongkat, sehingga orang-orang yang berkumpul di sekeliling sebuah meja makan, dapat berkata kepada seseorang, ‘Ya mukmin,’ dan berkata (kepada yang lain), ‘Ya kafir’.” (Alamah Yaumil Qiyamah li Ibni Katsir: 122, Ibnu Majah: (4066), dan Muslim: VIII/202).
Dalam riwayat Ibnu Majah dinyatakan, “Maka dia mencocok hidung orang kafir dengan tongkat, dan menyingkap sinar wajah orang mukmin dengan cincin.” Riwayat ini tampaknya lebih harmonis. (Alamat Yaumil Qiyamah li Ibni Katsir: 122, Ibnu Majah: (4066), dan Muslim: VIII/202).
Imam Muslim menceritakan dari Abdullah bin Amr, bahwa dia menghafal sebuah hadis dari Rasulullah SAW yang tidak akan pernah dia lupakan. Dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tanda-tanda hari kiamat yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya dabbah secara terbuka, salah satunya tidak muncul sebelum yang lain, sedangkan yang lain muncul sesudahnya selang sejenak.” (Alamah Yaumil Qiyamah: 122, dan Muslim: VIII/220).
HARI KEBANGKITAN (YAUMUL BA’ATS)
Hari kebangkitan adalah hari dibangkitkannya seluruh manusia yang pernah hidup di dunia dari mulai zaman nabi Adam as sampai yang baru lahir saat kiamat, semuanya akan bangkit kembali dari dalam kubur setelah kematian untuk kemudian digiring (nasyr) ke satu tempat di padang mahsyar lalu dihisab/dihitung amal perbauatannya selama hidup di dunia. Seluruh manusia akan bangkit dengan jasad ketika masih muda dengan wajah berbeda-beda sesuai amal perbuatannya. Hari kebangkitan wajib diimanai oleh setiap muslim dengan keimanana yang kuat dan merupakan salah satu cabang dari rukun iman yang kelima yaitu percaya kepada hari akhirat.
HARI MAHSYAR (HARI BERHIMPUN)
Ia adalah tempat dikumpulkannya seluruh manusia dan makhluk hidup lainnya dari awal hingga akhir zaman untuk dihisab atau diperitungkan semua amal yang dilakukanya di hadapan pengadilan Allah yang sejati..
Menurut faham Ahli Sunnah Wal Jama’ah, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Rasulallah saw. Kemudian manusia manusia lainnya. Keadaan mereka akan tergantung dari amalan yang telah mereka kerjakan semasa hidup, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Sehingga anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya.
Kemudian matahari diterbitkan oleh Allah, tepat diatas kepala dengan jarak hanya dua busur, sehingga manusia terpanggang oleh teriknya matahari yang panas dan keringat pun mengalir deras menggenangi padang mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena mereka akan dihadirkan dihadapan Allah. Bagi orang yang beriman, beramal shaleh serta banyak mengerjakan kebaikan akan terlindungi dari terik sengatan sinar matahari.
Manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam kondisi tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum disunat. Rasulullah saw mengabarkan bentuk perkumpulan Manusia di Padang Mahsyar. Beliau bersabda: “Semua manusia dikumpulkan dalam kondisi telanjang kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan.” Lalu siti ‘Aisyah ra bertanya, “Wahai Rasulullah, laki-laki dan wanita bersama-sama, sebagian mereka juga melihat sebagian yang lain?” Rasulullah saw bersabda, “Perkara pada saat itu lebih dahsyat daripada saling memandang ke sesamanya.” (Bukhari Muslim)
Yaumul Hisab: Hari Diperhitungkannya Amalan Para Hamba
Beriman kepada hari
Akhir dan kejadian yang ada padanya merupakan salah satu rukun iman yang wajib
diyakini oleh setiap muslim. Untuk mencapai kesempurnaan iman terhadap hari
Akhir, maka semestinya setiap muslim mengetahui peristiwa dan tahapan yang akan
dilalui manusia pada hari tersebut. Di antaranya yaitu masalah hisab
(perhitungan) yang merupakan maksud dari iman kepada hari Akhir. Karena,
pengertian dari beriman kepada hari kebangkitan adalah, beriman dengan hari
kembalinya manusia kepada Allah lalu dihisab. Sehingga hakikat iman kepada hari
kebangkitan adalah iman kepada hisab ini.[1]
PENGERTIAN HISABPengertian hisab disini adalah, peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya[2]. Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.[3]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan, Allah akan menghisab seluruh makhluk dan berkhalwat kepada seorang mukmin, lalu menetapkan dosa-dosanya[4]. Syaikh Shalih Ali Syaikh mengomentari pandangan ini dengan menyatakan, bahwa inilah makna al muhasabah (proses hisab)[5]. Demikian juga Syaikh Ibnu Utsaimin menyatakan, muhasabah adalah proses manusia melihat amalan mereka pada hari Kiamat[6].
Hisab Menurut Istilah Aqidah Memiliki Dua Pengertian :
Pertama : Al ‘Aradh (pemaparan). Juga demiliki mempunyai dua pengertian juga.
1). Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang tidak dihisab.
2). Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir) [7].
Kedua : Munaqasyah, dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan [8].
Untuk itulah Syaikhul Islam menyatakan, hisab, dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah. Juga dimaksukan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya [9].
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya:
مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ
“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’ [10]” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”. [Muttafaqun ‘alaihi]
HISAB PASTI ADA
Kepastian adanya hisab ini telah dijelaskan di dalam al Qur`an dan Sunnah. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah”, [al Insyiqaq / 84 : 7-8].
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku”. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. [al Insyiqaq / 84:10-12]
“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka”. [al Ghasyiyah / 88 : 25-26]
“Pada hari ini, tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya”. [al Mu’min / 40 : 17]
Sedangkan dalil dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Aisyah, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata:
لَيْسَ أَحَدٌ يُحَاسَبُ إِلَّا هَلَكَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ اللَّهُ يَقُولُ حِسَابًا يَسِيرًا قَالَ ذَاكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ هَلَكَ
“Tidak ada seorangpun yang dihisab kecuali binasa,” Aku (Aisyah) bertanya,”Wahai Rasulullah, bukankah Allah berfirman ‘pemeriksaan yang mudah’?” Beliau menjawab,”Itu adalah al aradh, namun barangsiapa yang diperiksa hisabnya, maka binasa”.
Imam Ibnu Abil Izz (wafat tahun 792 H) menjelaskan, makna hadits ini adalah, seandainya Allah memeriksa dengan menghitung amal kebajikan dan keburukan dalam hisab hambaNya, tentulah akan mengadzab mereka dalam keadaan tidak menzhalimi mereka sedikitpun, namun Allah memaafkan dan mengampuninya.[11]
Demikian juga umat Islam, sepakat atas hal ini [12]. Sehingga apabila seseorang mengingkari hisab, maka ia telah berbuat kufur, dan pelakunya sama dengan pengingkar hari kebangkitan.[13]
CARA HISAB
Hisab ini dilakukan dalam satu waktu, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yang akan melakukannya, sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :
مَا مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلِهِ وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Tidak ada seorangpun dari kalian kecuali akan diajak bicara Rabb-nya tanpa ada penterjemah antara dia dengan Rabb-nya. Lalu ia melihat ke sebelah kanan, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya; dan ia melihat kekiri, hanya melihat amalan yang pernah dilakukannya. Lalu melihat ke depan, kemudian hanya melihat neraka ada di hadapannya”.
Kemudian diberikan kitab yang telah ditulis malaikat agar dibaca dan diketahui oleh setiap orang. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan :
“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami. Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya?” Dan mereka mendapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Rabb-mu tidak menganiaya seorang juapun”. [al Kahfi / 18 : 49]
Allah Subhanahu wa Ta’ala memang menulis semua amalan hambaNya, yang baik maupun yang buruk, sebagaimana firmanNya:
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” [al Zalzalah / 99:7-8].
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakanNya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu”. [al Mujaadilah / 58 : 6].
Sehingga seluruh pelaku perbuatan melihat amalannya dan tidak dapat mengingkarinya, karena bumi menceritakan semua amalan mereka. Begitu pula seluruh anggota tubuh pun berbicara tentang perbuatan yang telah ia lakukan. Dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini),” pada hari itu bumi menceritakan beritanya”. [al Zalzalah / 99 : 1-4].
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.” [Yaasin / 36:65]
Surga
Di dalam surga,
terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa, dipenuhi oleh aneka
ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan mudah
dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan
bersenang-senang yang sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang
sejuk, susu, madu dan minuman yang bersih dan segar. Apa pun yang mereka
inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa yang mereka inginikan.
Pakaian
penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis
sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk
bersandaran di atas dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil
berhadap-hadapan. Tidak terdengar suara apapun dari penduduk surga selain puji
dan syukur kepada Allah SWT. Mereka tidak pernah berbicara dengan kata-kata
yang sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal yang serupa. Mereka
tidak diganggu oleh rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit,
lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak
sedikit pun tergores rasa dengki dan iri.
Para pelayan
anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan mutiara-mutiara yang
tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan gelas-gelas
yang berisikan minuman surgawi nan lezat dan membangkitkan semangat yang tak
terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati
berbagai macam buah dan daging burung.
Di dalam surga,
kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik dari isteri-isteri yang cantik,
suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih dari itu semua,
mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka senantiasa
mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Mahakasih, sehingga mereka
hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang pun dapat
menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala
kenikmatan yang tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta
kedekatan diri di sisi Allah, semua itu abadi dan tak terbatas.
Neraka
Neraka adalah
tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak mempunyai nur sama
sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka dikumpulkan.
Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut, sampai ia berkata: “Apakah
masih ada tambahan lagi?”. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa.
Lidah api
neraka itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang
menakutkan dan penuh murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa.
Wajah-wajah penghuninya masam, redup, gelap, hitam dan sangat jelek. Bahkan,
para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya pun berlaku keras dan kejam. Dari
wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas kasih, sedikit pun.
Penghuni neraka
itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingi api neraka
dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya. Mereka tidak
mendengar apa-apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para
penghuninya, serta teriakan para malaikat yang mengawal mereka.
Wajah-wajah
para penghuni neraka itu disiram dengan air mendidih yang sangat panas sehingga
isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum, mereka diberikan minuman
dari muhl yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima minuman
itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi
terputus-putus dan hancur.
Makanan mereka
terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon yang tumbuh di dalam
neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka, perut mereka
terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat kasar,
yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi.
Di dalam
neraka, mereka ditemani oleh setan-setan, jin dan para durjana, sehingga mereka
berangan-angan ingin menghindar jauh. Satu sama lain saling melaknat dan
bertikai. Setiap kali menampakkan penyesalan dan memohon maaf kepada Allah,
mereka malah menerima siksa yang semakin pedih agar mereka diam. Ketika itulah
mereka memohon kepada penjaga neraka. Al-Qur’an mengisahkan, “Para penghuni
neraka itu berkata kepada penjaga jahanam, 'Mohonlah kepada Tuhanmu agar
meringankan azab kami ini walaupun hanya satu hari saja!' Mereka menjawab,
‘Bukankah sudah datang kepadamu para utusanmu itu dengan membawa penjelasan?'
Mereka menjawab, ‘Ya.’ Mereka berkata lagi, ‘Kalau begitu mintalah.
Sesungguhnya doa-doa orang-ornag kafir senantiasa dalam kesesatan.'"
(QS. Ghafir: 49-50)
Begitu beratnya
siksa yang diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang
datang kepada mereka adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya.
Allah SWT berfirman, “Mereka memanggil-manggil, 'Wahai penjaga, mohonlah
agar Tuhanmu itu mengadili kami lagi.' Ia menjawab, 'Sesungguhnya kalian akan
menetap di sini.'”
Meskipun
diliputi oleh kematian dari semua sisi, mereka tidak mengalami kematian lagi.
Setiap kali kulit mereka terbakar, digantikan dengan kulit yang baru sehingga
siksa itu terus berlangsung, mendera tiada henti.
Akhirnya,
mereka memohon kepada penduduk surga agar memberikan air dan makanan walau
sedikit saja. Jawaban yang datang hanyalah “Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan
atas kalian kenikmatan surga. Penduduk surga bertanya kepada mereka, “Apakah
yang membuat kamu masuk ke neraka saqar?" Mereka menjawab, “Kami tidak
melakukan shalat, kami juga tidak memberi makan fakir miskin. Kami tenggelam
bersama orang-orang yang durhaka dan kami mendustakan Hari Kiamat.” (QS.
Al-Muddatstsir: 42-46)
Kemudian
terjadilah adu-bicara sesama mereka sendiri di dalam neraka itu. Orang-orang
yang sesat berkata kepada orang-orang yang menyesatkan mereka: “Sesungguhnya
kalianlah yang telah menyesatkan kami”. Mereka menjawab, “Justru kalianlah yang
menghendaki sendiri hal itu lantas mengikuti kami.” Orang-orang yang tertindas
dan lemah berkata kepada orang-orang yang congkak, “Seandainya tidak karena
kalian, maka kami ini adalah orang-orang yang beriman." Orang-orang yang
sombong itu berkata kepada orang-orang yang lemah, 'Kamikah yang telah
menghalangi kalian dari petunjuk setelah petunjuk itu datang kepada kalian?
Tidak, sebenarnya kalian sendirilah orang-orang yang berdosa.'" (QS.
Saba': 32)
Lalu, mereka
berkata kepada setan-setan, ”Sesungguhnya kalianlah yang telah menyesatkan
kami." Setan-setan itu pun menjawab mereka, ”Dan berkatalah setan
ketika urusan hisab telah diselesaikan, ’Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepada kalian dengan janji yang benar dan aku pun telah berjanji kepada kalian
akan tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku
terhadapmu, melainkan sekedar aku ini menyuruh kamu, lalu kamu mematuhi
seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah
dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak akan dapat menolongmu. Dan kamu pun tidak
akan dapat meno-longku." (QS.Ibrahim:22)
Sungguh, tidak
ada jalan lain di hadapan mereka kecuali menyerah dan menerima siksaan lantaran
kekufuran dan kesesatan mereka. Mereka menetap untuk selama-lamanya di dalam
neraka jahim.
LEGENDAQQ
BalasHapusKami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq(dot)Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ(dot)Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ(dot)Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ(dot)Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ(dot)Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : Legendaqq
- WA : +855964987960
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^